Blusukan ke Perbatasan RI-Malaysia, Menteri Basuki Naik Helikopter

Pontianak -Hari ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono hari ini menyambangi 3 titik di wilayah perbatasan antara Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia. Tiga lokasi wilayah perbatasan yang ditinjau Basuki antara lain di Aruk, Entikong, dan Nanga Badau.

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Basuki untuk memantau kesiapan perbaikan dan peningkatan mutu infrastruktur di kawasan perbatasan yang saat ini menjadi salah satu fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Turut serta bersama Basuki adalah ‎Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S Ernawi, Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PUPR Djoko Mursito dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinis Kalbar Jakius Sinyor.‎


Untuk mencapai 3 lokasi ini, rombongan menggunakan transportasi udara yaitu 2 unit helikopter. Langkah ini ditempuh lantaran masih ada sejumlah titik antar Aruk menuju Entikong yang tidak ditembus melalui jalur darat.


Kepala Satuan Kerja Perencanaan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Kalimantan Barat Hotasi Pasaribu‎ mengatakan, sejumlah titik yang masih menghadapi sejumlah kendala di beberapa bagian jalur tersebut.


"Ada istilahnya jalan yang sudah terbuka dan jalan yeng belum terbuka. Yang belum terbuka ini misalnya karena melewati hutan lindung jadi belum ada aksesnya yang menghubungkan. Ada 128 km yang tertutup hutan," ujar Hotasi di Pontianak, Kamis (15/1/2015)


Kurangnya perhatian pemerintah di masa lalu juga mengakibatkan pembangunan jalan penghubung perbatasan ini juga menjadi tidak maksimal.


"Yang sudah terbuka itu kondisinya tidak rata. Ada yang sudah aspal ada yang baru pengerasan, malah ada yang masih jalan tanah," katanya..



Pantauan detikFinance, kondisi jalan menuju kawasan perbatasan dari Kota Pontianak hingga ke Dusun Entikong yang berbatasan langsung dengan Kucing, Malaysia memang tampak belum begitu baik.


Di salah satu titik yakni Simpang Ampar‎ mengalami kerusakan cukup parah. Bahkan di kawasan Sosok jalan masih berupa tanah, membuat bagian ini menjadi medan perjalanan yang sulit dilalui. Kondisi semakin parah lantaran minim penerangan.


(dna/hen)