Susi mengungkapkan setiap minggu, PT Freeport butuh 13.000 kg atau 13 ton ikan. Sayangnya pasokan ikan untuk makanan pegawai Freeport didatangkan dari impor atau dari Pulau Jawa khususnya Jakarta.
"Freeport punya karyawan 13.000 orang, menu ikan seminggu 5 kali. Hitung rata-rata 1 kg per orang jadi 13.000 kg. Kenapa ikannya harus impor atau disuplai dari Jakarta, kenapa tidak dari Papua?" tanya Susi di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (26/01/2015).
Permasalahan ini sudah mulai dibicarakan antara Susi dan pihak Freeport. Susi bahkan mengakui sudah bertemu langsung dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Pihak Freeport berkomitmen membantu untuk membangun industri perikanan di Papua.
"Ini yang sudah saya jajaki dengan Pak Maroef Sjamsoeddin. Mereka akan memberikan bantuan berupa CSR berupa pemberian cold storage," imbuhnya.
Susi telah menugaskan 3 pegawai pejabat eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memberantas illegal fishing sekaligus menata ulang industri perikanan di Papua.
"Saya tugaskan 3 dirjen saya menjadi committee project kita selesaikan di satu wilayah sehingga nelayan setempat bisa memaksimalkan hasilnya," tukasnya.
(wij/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
