Sofyan Djalil: Kita Beruntung Dengan Turunnya Harga Minyak

Bandung -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beruntung terkait anjloknya harga minyak dunia saat ini. Turunnya harga minyak dunia menjadi kesempatan pemerintah melepaskan diri dari belenggu subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

Sehingga harapannya Indonesia bisa lebih berdaya saing dengan negara-negara lain seperti di ASEAN (MEA), karena akan banyak anggaran untuk membangun infrastruktur, pasca pencabutan subsidi BBM.


Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil saat menjadi pembicara dalam Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XV di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/1/2015)


"Belum satu bulan jadi presiden, beliau (Jokowi) bereskan subsidi BBM. Masalah itu sudah dilepas. Kita beruntung dengan turunnya harga minyak. Sekarang pemerintah berkomitmen melepaskan (harga) premium ke pasar tanpa subsidi," kata Sofyan di depan para pengusaha HIPMI dan undangan lainnya


Sofyan menegaskan dengan melepaskan harga BBM premiun ke mekanisme pasar, maka APBN bisa terprediksi dengan baik. Selain itu, dampaknya ada ruang fiskal Rp 230 triliun dalam APBN-P 2015 untuk infrastruktur, konektivitas, jalan, pelabuhan, irigasi, air bersih, dan lainnya.


"Untuk solar pemerintah masih berkomitmen memberikan subsidi Rp 1.000 rupiah per liter," katanya.


Menurut Sofyan, setelah masalah subsidi BBM selesai dan pembangunan infrastruktur, maka tahap berikutnya adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang andal dan berdaya saing.


"Kita tahu Jepang tak punya sumber daya alam, Singapura juga, tapi dengan SDM yang andal mereka jadi bangsa yang maju. Dalam hal ini pendidikan, 20% (anggaran pendidikan) walaupun spending-nya belum maksimal," katanya.


(zul/hen)