Susi Sebut Bandara Perintis Bisa Tarik CEO untuk Investasi di Daerah

Jakarta, detikFinance -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga pendiri Susi Air mengungkapkan pentingnya pembangunan infrastruktur bandara perintis di Indonesia. Hal ini bisa mengundang investasi di daerah.

"Dengan anggaran Rp 1-5 miliar, bandara perintis itu bisa membuka isolasi daerah, tetapi Pemda tidak mau karena murah dan konstruksinya sedikit," kata Susi bercerita di acara d'Preneur with BRI di Gedung Lemhanas, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).


Susi bercerita Pemda saat ini lebih suka mempercantik wilayahnya dengan membangun banyak lampu-lampu besar. Padahal bandara perintis lebih penting dibangun untuk membuka kemudahan akses di suatu daerah.


"Mereka lebih senang bikin lampu di kota daripada bikin bandara perintis. Ini lampu bagus sekali dengan anggaran Rp 10 miliar. Padahal lebih baik antara kota dan kota lain dibikin bandara middle way," paparnya.


Dengan bandara sederhana berukuran panjang runway 1 km dan lebar 25 meter dan perlu diaspal, sudah cukup untuk membuka dan mempermudah akses ke wilayah daerah terpencil. Menurut perhitungan Susi, dari Padang ke Pasaman bila berjalan melalui darat butuh waktu 4 jam, sedangkan melalui udara hanya butuh waktu 40 menit.


Selain itu, adanya bandara perintis mempermudah gerak bisnis dan investasi di daerah itu.


"Misalnya kalau jalan pakai darat dan lama tentu para CEO malas datang dan paling yang datang hanya staf, kalau eksekusi mereka investasi butuh waktu 10 tahun. Kalau cepat ada bandara para CEO datang," terangnya.