Tahap pertama, akan dipasang dan diuji coba GTO di 3 pintu pada gerbang tol Cengkareng. Demikian diungkapkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa (26/2/2013).
"E-toll sudah ditemukan alat yang tidak primitif lagi. Pada 6 Maret, 3 gerbang akan dipasang alat dimulai di Cengkareng. Dengan kecepatan 20
KM/jam kendaraan bisa lewat," tutur Dahlan.
GTO versi terbaru ini dikembangkan untuk mendukung penjualan mesin On Board Unit (OBU) sebagai program e-toll pass yang terpasang di mobil. Dengan OBU versi terbaru yang juga diproduksi oleh LEN dan Telkom ini, OBU buatan lokal tersebut dijual dengan harga lebih murah yakni seharga Rp 350.000 per unit.
Ketika kendaraan telah terpasang OBU, mobil tidak perlu berhenti saat melintasi pintu tol tetapi cukup mengurangi kecepatan. Pintu tol akan terbuka secara otomatis karena dengan sensor terbaru akan menangkap sinyal OBU dari kendaraan.
Dahlan menuturkan, selain dua BUMN tersbeut, PT Jasa Marga Tbk sebagai operator tol dan PT Bank Mandiri Tbk sebagai penyalur dan isi ulang kartu untuk OBU. Keempat BUMN itu terlibat dalam solusi pengentasan macet di gerbang tol.
"Alat yang dipasang dulu masih mahal sebesar Rp 650.000, kedepannya diproduksi di dalam negeri oleh Len dengan harga Rp 350.000," tambahnya.
Sehari sebelumnya, Jasa Marga siap mengurai kemacetan di depan gardu tol Jabodetabek. Caranya dengan memasang hingga 200 Gerbang Tol Otomatis (GTO) untuk kendaraan yang dilengkapi mesin On Board Unit (OBU).
Dengan alat ini, mobil yang terpasang OBU, bisa melewati pintu tol otomatis tanpa harus berhenti tapi cukup mengurangi kecepatan saja. Dorongan untuk mengurangi kemacetan ini datang dari Dahlan Iskan.
(feb/dru)
