Jokowi Harap Masyarakat Tak Sembarangan Beli Barang Impor Murahan

Jakarta - Masalah maraknya peredaran barang impor murah meriah namun tak memenuhi K3L (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan) di DKI Jakarta menjadi pembahasan pertemuan Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan hari ini. Jokowi berharap masyarakat tak sembarangan untuk membeli barang terutama impor, hanya demi mengejar murah saja.

"Pertemuan tadi soal membudayakan (masyarakat) supaya tidak membeli barang-barang imporlah terutama dengan kualitas-kualitas rendah yang hanya murahan tetapi tidak memberi manfaat. Ya ini memang menyetopnya memang dari situ, supaya tidak beli yang impor-impor," kata Jokowi di kantor kementerian perdagangan, Jakarta, Selasa (26/2/2013)


Sementara itu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, pihaknya memaparkan temuan barang-barang impor ilegal yang beredar di DKI Jakarta yang tak memenuhi izin dan aturan yang berlaku. Pihaknya ingin ada upaya dari pemerintah daerah Jakarta untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat soal mengedukasi agar masyarakat menjadi konsumen cerdas.


"Oleh karena itu konsumen itu jangan hanya berbudaya murah, dan kenyang. Tapi kedepannya kita sangat memohon dukungan dari pak gub dan kawan-kawan di DKI untuk melakukan penyuluhan ke konsumen," seru Gita Wirjawan.


Terkait dengan masalah itu, untuk mendorong pertumbuhan pasar dalam negeri terutama dalam pengembangan pasar tradisional, kementerian perdagangan menyampaikan program revitalisasi pasar tradisional. Salah satunya revitalisasi Pasar Meruya, Jakarta Barat dari pasar tradisional menjadi pasar moderen.


"Tentunya kalau ada dukungan untuk meningkatkan jumlah pasar yang harus di revitalisasi, kami mendukung. Tentunya salah satu catatannya adalah ya ini juga harus dikaitkan dengan kepentingan kita untuk mengatur pola konsumsi agar kita menjadi masyarakat yang sehat dan cerdas tentunya," ucap Gita.


(hen/dnl)