Banjir Barang Impor dari Bawang Putih Sampai Batik, Ini Tanggapan Bos Kadin

Jakarta - Barang-barang impor, mulai dari bawang putih hingga batik terus menerus membanjiri Indonesia. Hal ini secara tidak langsung menyingkirkan barang lokal dari konsumsi mayarakat.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyatakan solusinya hanya penguatan industri dalam negeri. Salah satunya adalah pemberian insentif untuk industri.


"Seperti insentif stimulus, kebijakan fiskal, moneter, kemudahan. Semua untuk mendorong agara kita percepat proses dalam negeri," ungkap SBS usai menghadiri Rapimprov Kadin DKI Jakarta di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Rabu (27/2/2013)


Dengan insentif menurutnya dapat menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap dalam industri dalam negeri. Artinya ada upaya untuk melawan kehadiran barang impor dengan penguatan industri lokal. Bahkan ini dapat mempengaruhi konsumen mengkonsumsi barang lokal.


"Pemerintah harus bangun industri dalam negeri, harus bangun semangat keberpihakan untuk produk dalam negeri," terangnya.


Suryo menjelaskan masuknya barang impor secara massal dikarenakan adanya pasar bebas di Asia. Indonesia yang bagian dari komitmen tersebut, mau tidak mau harus mengikuti kesepakatan.


Diantaranya adalah membebaskan masuknya barang impor ke dalam negeri. Sementara, pemerintah tidak mempunyai langkah antisipasi.


Jadi, Suryo mengaskan hal ini hanya berupa konsekuensi. "Kesalahannya ya karena kita dalam pasar bebas, itu konsekuensi dari itu. Dengan sendirinya akan kebanjiran dari pasar kita," pungkasnya.


(dru/dru)