Harga CPO Melempem, Laba Salim Ivomas Anjlok 31%

Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatat penurunan laba bersih 31% menjadi Rp 1,16 triliun di akhir 2012, dibandingkan Rp 1,67 triliun di periode yang sama tahun lalu. Laba turun karena harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang terus turun.

Akan tetapi, perseroan membukukan penjualan bersih Rp 13,8 triliun di akhir 2012, meningkat 10% dari Rp 12,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. Naiknya laba terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan CPO dan produk minyak nabati kepada pihak eksternal serta kontribusi positif dari penjualan gula.


Laba bruto turun 10% menjadi Rp 3,89 triliun dari Rp 4,34 triliun dan marjin laba bruto turun menjadi 28% dari 34%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh anjloknya harga jual rata-rata produk kelapa sawit dan karet serta peningkatan biaya produksi.


Penurunan laba bruto tersebut sebagian diimbangi dengan kontribusi laba yang lebih tinggi dari Divisi Minyak Goreng & Lemak Nabati dan bisnis gula. Laba usaha turun 22% menjadi Rp 2,45 triliun, karena penurunan laba bruto dan peningkatan beban operasi, dengan marjin laba bruto turun ke 18% dibandingkan dengan 25% pada periode yang sama tahun lalu.


"Meskipun di tengah tahun yang penuh tantangan bagi harga komoditas tanaman perkebunan kami, Grup SIMP berhasil membukukan pertumbuhan penjualan yang positif, terutama kontribusi dari bisnis gula setelah dimulainya pengolahan tebu secara penuh pertama kalinya pada tahun 2012," kata Presiden Direktur SIMP Mark Wakeford, dalam siaran pers, Rabu (27/2/2013).


"Selain itu, bisnis minyak nabati kami juga memberikan kontribusi dengan mencapai 5% kenaikan volume penjualan, yang didukung oleh peningkatan kapasitas penyulingan," tambahnya.


Dalam hal produksi, kata dia, perseroan memproduksi TBS inti dan CPO yang masing-masing meningkat sebesar 6% dan 5% menjadi 2.973.000 ton dan 880.000 ton pada tahun 2012.


"Kami juga melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas 13.383 hektar, sehingga total area tertanam kelapa sawit menjadi 230.919 hektar," jelasnya.


(ang/dnl)