Hatta: Harga Bawang Putih dan Merah Juga Cabai Rawit Naik di Atas 5%

Jakarta - Pemerintah mengakui ada kenaikan harga di beberapa komoditas pangan belakangan ini. Beberapa komoditas pangan seperti bawang merah, bawang putih dan cabe rawit naik di atas 5%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa pagi ini melakukan rapat koordinasi membahas masalah itu bersama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Dirut Bulog Sutarto Alimoeso di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Senin (25/2/2013).


"Kami melakukan melakukan rapat koordinasi guna menstabilkan harga, maka kami laporkan pergerakan harga ada kenaikan yang bersifat sustainable di atas 5% yaitu bawang putih, bawang merah dan cabe rawit," ungkap Hatta.


Ia menegaskan untuk komoditas tepung terigu dan ayam ras harganya relatif turun dan beras berada pada posisi tetap alias tidak ada kenaikan.


"Tepung terigu dan ayam ras harganya relatif turun, harga beras stabil padahal di musim paceklik seperti ini biasanya naik. Sementara untuk stok cukup bahkan di Cipinang (Jakarta) stok di atas 2000 ton. Sedangkan cadangan beras di Bulog sebesar 3,5 juta ton jadi stok akhir tahun 2,2 juta ton," imbuhnya.


Sementara itu, khusus untuk komoditas daging yang harganya sudah mencapai Rp 95.000/kg pemerintah mempunyai jurus jitu untuk menangani masalah ini. Yaitu para feedloter (rumah penggemukan sapi) harus segera mensuplai daging ke pasaran.


Selain itu ke depan, pemerintah juga akan melakukan kontrol dan monitoring terhadap 400 Rumah Pemotongan Hewan guna melakukan pendataan yang lebih akurat.


"Masalah daging, kita akan segera stabilkan harga daging yaitu suplai dipercepat ke pasar dan feedloter segera potong sapinya. Kemudian kita akan monitor setiap hari dari sapi lokal dan impor di 400 RPH (rumah potong hewan) jadi mekanisme pendataan secara online. Pasokan Jawa Barat terutama DKI Jakarta kebutuhannya 1/4 dari kebutuhan nasional ini harus dipercepat dari feedloter dan dengan sensus suplai dan demand yang sesuai," katanya.


(wij/hen)