Subsidi BBM Habiskan Rp 300 Triliun, Hatta Curhat Sulit Bangun Infrastruktur

Balikpapan - Pembangunan infrastruktur yang lambat menjadi penyakit lama di Indonesia, karena itu pertumbuhan ekonomi terhambat. Pemerintah mengaku tidak punya dana cukup untuk infrastruktur, kerena sudah tersedot banyak untuk subsidi BBM.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat membuka Rakernas Bappeda se-Indonesia di Balikpapan, Rabu (27/2/2013).


"Mari fokus ke infrastruktur. Kalau infrastruktur tidak cepat dibangun, maka itu akan rem minat investor. APBD yang masih besar alokasinya buat belanja pegawai dan barang, agar diarahkan kepada pelayanan publik. Sebab itu akan ujungnya ke investasi. Investasi menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru," tutur Hatta.


"Tetapi ruang anggaran di APBN sudah sangat terbatas. Tahun ini dan 2014 sudah habis. Subsidi BBM kemungkinan tembus Rp 300 triliun dan mendekati 50 juta kiloliter," imbuh Hatta.


Karena itu untuk membangun sarana infrastruktur baru, Hatta mengatakan pemerintah memang mencari sumber-sumber pembiayaan baru termasuk dengan melibatkan BUMN.


"Daerah melaporkan APBD jelas nggak cukup, namun juga swasta kurang berminat sebab proyeknya belum menunjukkan feasibilitas komersialnya. Maka kita tugaskan BUMN buat turun tangan. Ini juga merupakan stimulus buat BUMD dan sektor swasta," jelas Hatta.


Ke depan, Hatta meminta semua proyek-proyek infrastruktur komersial sepenuhnya bisa dibiayai oleh perusahaan swasta nasional dan BUMD, sehingga tidak perlu lagi menggunakan APBN.


"Kita siapkan insentif bagi investor dan swasta yang membangun infrastruktur. Infrastruktur dasar itu diharapkan menarik investor untuk mengembangkan daerah," tegas Hatta.


(dnl/dru)