Cadangan Devisa RI Turun Lagi US$ 3,6 Miliar

Jakarta - Pada Januari 2013, cadangan devisa Indonesia turun U$ 4 miliar menjadi US$ 108,8 miliar. Di Februari, cadangan devisa Indonesia masih turun sebesar US$ 3,6 miliar menjadi US$ 105,2 miliar.

Demikian disampaikan dalam keterangan Bank Indonesia (BI) yang dikutip, Kamis (7/3/2013).


BI menjelaskan, di sisi eksternal, defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun pada triwulan I-2013. Defisit transaksi berjalan yang menurun tersebut didukung oleh ekspor yang cenderung meningkat sejalan dengan membaiknya harga komoditas internasional.


Sementara itu, impor nonmigas diperkirakan cenderung melemah di tengah risiko semakin meningkatnya impor migas yang perlu terus diwaspadai. Di sisi lain, arus modal masuk, baik dalam bentuk investasi langsung (FDI) maupun investasi portofolio, diperkirakan masih cukup tinggi di tengah masih besarnya kebutuhan likuiditas valas domestik, antara lain untuk keperluan impor migas.


"Dengan perkembangan tersebut di atas, cadangan devisa sampai dengan akhir Februari 2013 mencapai US$ 105,2 miliar atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional," demikian bunyi keterangan BI.


Menurut BI, di Februari 2013, tekanan depresiasi terhadap rupiah cenderung mereda sehingga mencapai rata-rata Rp 9.680 per dolar AS. Dibandingkan dengan posisi awal 2013, rupiah menguat 0,31%. Kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh BI, termasuk penguatan mekanisme intervensi valas dan pembentukan referensi nilai tukar rupiah di pasar domestik, mampu meningkatkan kepercayaan pasar.

Selain itu, stabilitas nilai tukar juga didukung dengan masuknya aliran dana non residen ke instrumen rupiah yang mencapai Rp 27,6 triliun. Ke depan, Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian.


Berikut data cadangan devisa RI:


2012



  • Januari 2012 : US$ 112 miliar

  • Februari 2012 : US$ 112,2 miliar

  • Maret 2012 : US$ 110,49 miliar

  • April 2012 : US$ 116,4 miliar

  • Mei 2012 : US$ 111,5 miliar

  • Juni 2012 : US$ 106,5 miliar

  • Juli 2012 : US$ 106,56 miliar

  • Agustus 2012 : US$ 108,99 miliar

  • September 2012 : US$ 110,172 miliar

  • Oktober 2012 : US$ 110,3 miliar

  • November 2012 : US$ 111,3 miliar

  • Desember 2012 : US$ 112,8 miliar




2013

  • Januari 2013 : US$ 108,8 miliar

  • Februari 2013: US$ 105,2 miliar


(dnl/dnl)