Wamentan Panen Padi 1.000 Hektar di Cilacap

Cilacap - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan memanen padi hasil Gerakan Tanam Serempak 1.000 Hektar di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.

Gerakan ini dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo di Kabupaten Cilacap pada 18 November 2012. Dengan langkah tersebut Jateng memiliki kontribusi dalam pemenuhan target-target produksi pertanian secara nasional.


"Ini konsisten dilakukan dalam lima tahun terakhir. Saya atas nama Kementerian Pertanian menyampaikan terima kasih kepada Jawa Tengah," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Cilacap, Sabtu (9/3/2013).


Menurut dia, Kabupaten Cilacap memiliki lahan paling luas di Jawa Tengah yakni sekitar 63.000 hektar lebih. "Jadi, kita sayang sekali dengan Cilacap karena turut berkontribusi dalam produksi beras," katanya.


Dia menjelaskan, terkait dengan keberhasilan program Gerakan Tanam Serempak 1.000 Hektar ini, ke depan pihaknya akan mengusulkan Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, sebagai kawasan percontohan dalam hal manajemen pertanian.


"Nanti bersama Kabupaten Grobogan akan dijadikan percontohan manajemen karena modalnya sudah ada, gerakan tanam serempak, panen serempak. Nanti akan dikemas dalam manajemen yang sama," katanya.


Menurut dia, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, angka sementara produksi padi di provinsi Jawa Tengah mencapai 10,233 juta ton atau lebih tinggi 8,95% dibandingkan dengan angka tetap 2011 yang sebesar 9,392 juta ton.


Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan, tekad panen serentak 1.000 hektar dengan jenis padi Inpari 11 hasilnya luar biasa.


"Ini jenis padi Inpari 11, hasilnya luar biasa. Tanaman padi Inpari ternyata cocok di daerah ini," kata Bibit sambil mengajak petani setempat untuk menanam padi inpari untuk meningkatkan kesejahteraan.


Menurut dia, tanaman padi Inpari dapat menghasilkan 10 ton hingga 11 ton gabah kering panen per hektar. "Ini luar biasa, padinya bagus-bagus. Jadi, membanggakan," ujarnya.


Bibit mengungkapkan, saat ini Jateng sudah bisa swasembada beras sebanyak 3,1 juta ton pada akhir tahun 2012. "Nanti tahun 2013 mudah-mudahan naik, indikasinya naik," jelasnya.


(arb/dnl)