Dubes: Melalui CeBIT Indonesia Incar Pasar Global

Brussel - Perusahaan-perusahaan teknologi informasi Indonesia melalui partisipasi dalam CeBIT 2013 diharapkan dapat membuka jalan ke pasar global serta menciptakan citra positif Indonesia.

Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa Arif Havas Oegroseno berkaitan dukungan KBRI Brussel pada 6 perusahaan teknologi informasi Indonesia di pameran industri digital terbesar dunia, CeBIT di Hanover, Jerman.


Mereka adalah PT Abyor International (SAP Partner), Bataviasoft, Gammatechno Indonesia, Masvent, Pesona Edukasi (Amazing Edu) dan Bandung Techno Park.


Di samping KBRI Brussel, dukungan pada 6 perusahaan itu juga diberikan oleh Kementerian Perindustrian RI, demikian keterangan pers KBRI Brussel melalui Sekretaris II Pensosbud Diyah R. Agustini kepada detikfinance, Jumat (8/3/2013).


Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi dalam kunjungan kerjanya ke CeBIT menyatakan bahwa tahun 2013 ini merupakan tahun kebangkitan industri teknologi informasi Indonesia.


CeBIT 2013 dengan tema Shareconomy, berbagi penggunaan data, pengetahuan, sumber daya dan infrastruktur untuk manfaat ekonomi itu akan berlangsung selama lima hari (5-9 Maret) dan dibuka oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan PM Polandia Donald Tusk, Selasa (5/3/2013). Tercatat ada sejumlah 4.100 perusahaan dari 70 negara berpartisipasi dalam CeBIT 2013, termasuk dari Indonesia.


CeBIT 2013 menampilkan berbagai produk teknologi komunikasi dan informasi (Information and Communication Technology/ICT) dalam kategori-kategori CeBITpro (Business Operator), CeBITgov (ICT sektor publik), CeBITlab (produk inovasi terbaru di bidang ICT), dan CeBITlife (ICT untuk gaya hidup).


Tahun ini CeBIT juga fokus pada perusahaan-perusahaan muda. Lebih dari 200 perusahaan internasional pemula menjadi partisipan di Hanover untuk mempresentasikan ide kreatif dan model bisnis masa depan.


Bagi Indonesia sendiri, kemajuan pesat yang telah dicapai oleh industri TI Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini telah menjadikan Indonesia mampu bersaing dengan industri TI negara-negara lain.


"Indonesia mempunyai potensi besar untuk meraih berbagai proyek TI dari luar negeri. Peluang outsourcing ini perlu diambil oleh perusahaan-perusahaan TI di Indonesia," ujar Direktur Utama PT Abyor International Hari Tjahjono, yang sudah dua kali mengikuti pameran CeBIT dan akan membuka kantor cabang di Eropa dalam waktu dekat.


Sedangkan Direktur Utama PT Gammatechno Indonesia, M. Aditya AN mengatakan bahwa melalui keikutsertaan di CeBIT diharapkan perusahaannya akan dapat meluaskan bisnisnya ke area regional dan global.


"Keikutsertaan dalam CeBIT penting untuk mengetahui tren terkini dan arah pengembangan di bidang ICT, serta untuk memperluas network dengan mitra di luar negeri," imbuh Direktur PT Masvent, M. Agus Salim.


Partisipasi rutin Indonesia dalam CeBIT ini diharapkan akan dapat meningkatkan profil industri TI Indonesia di pasar internasional dan memberikan kontribusi bagi kemajuan industri kreatif berbasis teknologi tinggi di Indonesia.


(es/es)