Selama 4 Tahun Gagal Ngebor Minyak, Pertamina EP Rugi Rp 2,85 Triliun

Jakarta - PT Pertamina EP sebagai anak usaha PT Pertamina (persero) mengaku 20% pemboran minyak yang dilakukannya sejak tahun 2008 menemui kegagalan. Dari 83 pemboran sumur minyak, sebanyak 17 sumur ternyata kering.

"Sejak 2008 sampai 2012 sudah 83 sumur selesai dibor. Jadi, setahun kira-kira 16 yang berhasil dengan catatan yang kering 20% atau 17 dari 83 sumur," ungkap Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina EP, Doddy Priambodo dalam sebuah diskusi dengan media di Gedung Pertamina EP Kuningan Jakarta, Kamis (7/3/2013).


Akibat kegagalan pemboran sumur itu, Doddy mengungkapkan adanya kerugian sebesar US$ 300 juta yang harus ditanggung Pertamina EP. "Yang 20% itu (sumur eksplorasi kering) nilai investasinya kurang lebih US$ 300 juta," jelasnya.


Untuk tahun 2013 ini Pertamina EP merencanakan pemboran 26 sumur minyak. Hingga Februari 2013, Pertamina EP telah menyelesaikan pemboran 2 sumur dan sedang mengerjakan 3 sumur.


"Rencana kerja pemboran 2013, target kita 28 tapi di WP&B jatuh di 26 karena tertumpuk di lahan sawit. Yang sudah dikerjakan 2 (sumur), 3 sedang dikerjakan," tuturnya.


Cadangan minyak yang tersimpan pada 26 sumur yang akan dibor pada 2013 tersebut diperkirakan mencapai 265 juta barel oil ekuivalen. Namun Doddy menambahkan Pertamina EP tidak akan mendapatkan hasil 100% karena tingginya resiko kegiatan eksplorasi minyak.


"Tapi eksplorasi kan enggak mungkin 100 persen," imbuhnya.


Secara total, Pertamina EP memiliki area kerja eksplorasi seluas 138 ribu km2. Dari lahan seluas itu, hanya 65% yang aktif berproduksi. "Yang aktif 65 persen, itulah area eksplorasi dan produksi," tandasnya.


(wij/dru)