Pernyataan ini disampaikan John Hammond selaku pengacara salah satu pekerja yang dipecat bernama Stephen Dixon.
Seperti diketahui, 15 pekerja tambang Barminco dari tambang emas Agnew dipecat karena membuat video Harlem Shake. Selain dipecat, para pekerja ini juga tidak diperbolehkan bekerja di seluruh tambang Barminco di seluruh dunia.
Pemecatan ini dikabarkan menimbulkan pro dan kontra di media sosial. Banyak yang mengatakan, para pekerja tersebut hanya bersenang-senang sebentar, tanpa lalai terhadap faktor keselamatan.
Hammond mengatakan, dirinya atas nama Dixon telah membawa kasus ini ke badan pengawasan tenaga kerja, karena Dixon merasa tidak lalai terhadap faktor keselamatan.
"Di seluruh kota, opini yang muncul sangat berbeda. Ada yang mengatakan seharusnya para pekerja ini tidak dipecat," kata Hammond dikutip dari AFP, Jumat (8/3/2013).
"Ke mana saja anda pergi, orang pasti sedang mendiskusikan apakah tindakan perusahaan benar atau salah memecat para karyawan tersebut karena melakukan tarian selama 31 detik. Dixon sangat menyadari faktor keselamatan. Menari dan berlompat seperti itu menurut saya secara pribadi bukanlah kesalahan fatal," tutur Hammond.
Sementara pihak Barmonco mengatakan, keselamatan tidak boleh dipermainkan dalam pekerjaan tambang tersebut. "Tim kami selalu menghargai nilai-nilai pekerjaan dan tidak akan memberikan pengecualian terhadap situasi ini," ujar pernyataan perseroan dalam kolomnya di Facebook.
Bisa dimengerti juga kenapa pekerja tersebut dipecat, karena ada 8 orang yang membuka bajunya dan menarik, sementara yang lainnya menonton.
Seperti diketahui, Harlem Shake pertama kali diciptakan oleh seorang blogger video dari AS yaitu Filthy Frank. Hingga sekarang berbagai tiruan jenis video ini muncul di internet.
(dnl/ang)
