Dalam siaran pers yang dikutip, Sabtu (9/3/2013), Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro tidak menyebutkan alasan rinci kenaikan laba bersih di tahun lalu. Bien hanya mengatakan, kenaikan laba didorong antara lain oleh kenaikan kredit yang pesat di atas rata-rata industri perbankan di 2012 lalu.
"Per akhir 2012, realisasi penyaluran kredit Bank BJB sebesar Rp 35,4 triliun atau tumbuh 31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Bien.
Penyaluran kredit ini antara lain untuk kredit mikro dan kredit pemilikan rumah (KPR). Per akhir tahun lalu, penyaluran kredit mikro Bank BJB mencapai Rp 4,5 triliun atau tumbuh 52,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Penyaluran KPR juga tumbuh signifikan menjadi Rp 1,72 triliun atau sebesar 279,9%. Ekspansi KPR akan terus berlanjut sepanjang tahun ini," ujarnya.
Bien mengatakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank BJB juga tumbuh agresif sepanjang tahun lalu. Per Desember 2012, penghimpunan DPK Bank BJB mencapai Rp 50,6 triliun atau tumbuh 29,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan dana kami pun di atas rata-rata industri perbankan. Bank BJB melakukan sejumlah strategi untuk menggenjot dana, seperti menggelar kegiatan yang bisa menjaring nasabah baru," paparnya.
"Kami melihat kondisi ekonomi yang relatif terjaga menjadi modal untuk menggenjot kinerja perusahaan sepanjang tahun ini," katanya.
(dnl/dnl)
