Sebelum Dapat Hibah Jepang, Jembatan di Nias Miring-miring

Nias - Masyarakat Kepulauan Nias menyambut suka cita terkait rampungnya proses perbaikan 6 jembatan yang sumber pendanaanya dari hibah Jepang. Mereka sempat curhat sebelum adanya perbaikan jembatan tersebut kondiisnya sangat tak layak.

Salah satu warga kabupaten Nias Selatan, Kepulauan Nias, Oktafianus Sihura mengatakan, sebelum 6 jembatan ini diperbaiki, kerap terjadi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena kondisi jalan di jembatan yang sudah tidak layak.


"Sebelum diperbaiki ini jembatannya miring-miring, dan sering terjadi kecelakaan. Jadi ini memang mendesak," tutur Oktafianus kepada detikFinance di Kota Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, Sabtu (9/3/2013).


Menurutnya, ada beberapa wilayah yang dihubungkan oleh enam jembatan ini yang hampir tak dapat diakses karena kondisinya yang mengkahawatirkan. Kendaraan-kendaraan seperti mobil harus lewat sungai untuk dapat menyebrang ke desa-desa tersebut.


"Kadang mobil pun lewat sungai, jadi kan nggak bis alewat jembatan. Kalau lagi surut itu bisa lewat mobil. Yang di Idana Gawo, lalu Sowa itu pokoknya sama, jadi masyarakat sangat membutuhkan," katanya.


Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto telah meresmikan 6 jembatan di Kepulauan Nias hasil hibah dari pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency. Keenam jembatan ini mengalami kondisi rusak akibat bencana gempa dan terjangan tsunami pada tahun 2004 lalu.


Keenam jembatan tersebut ialah Jembatan Nou A sepanjang 48,5 meter, jembatan Idano Gawo sepanjang 151 meter, jembatan Sowa sepanjang sepanjang 53 meter, dan jembatan Mezaya sepanjang 94 meter, dan Jembatan Gido Si'ite sepanjang 40 meter.


(hen/hen)