Buah Impor Asal China Mendominasi di Supermarket

Jakarta - Sudah 3 bulan pemerintah memberlakukan kebijakan penghentian pemberian rekomendasi impor 13 jenis produk hortikultura. Buah-buah impor yang disetop rekomendasi impornya mulai menghilang, tapi buah-buah impor lain asal China masih mendominasi.

Berdasarkan pantauan detikFinance di sebuah supermarket di daerah Mardani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2013), buah-buahan dan sayur-sayuran yang disetop rekomendasi impornya sudah tidak nampak lagi, hanya satu buah yang masih terlihat, yaitu melon sky rocket yang dibanderol Rp 1.1750/100 gram.


Tapi, buah-buah impor dari China masih mendominasi penjualan buah di supermarket tersebut, diantaranya pir Ya Lie Rp 1.150/100 gram, pir Singo RRC dibanderol Rp 1.650/100 gram, pir Xiang Lie Rp 1.590/100 gram. "Pir Xiang Lie lebih manis dari pir Singo RRC walaupun ukurannya lebih kecil," kata salah satu petugas yang tidak mau disebutkan namanya.


Selain itu ada juga Anggur Red Globe asal USA yang dihargai Rp 6.150/100 gram.


Seperti diketahui, kebijakan larangan impor buah dan sayur berlaku sementara mulai Januari-Juni 2013 dengan skema pembatasan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).


Berikut ini 13 produk hortikultura yang dilarang masuk sementara:



  1. Kentang

  2. Kubis

  3. Wortel

  4. Cabai

  5. Nanas

  6. Melon

  7. Pisang

  8. Mangga

  9. Pepaya

  10. Durian

  11. Krisan

  12. Anggrek

  13. Heliconia


(dnl/dnl)