Jero Wacik: Sejak 68 Tahun RI Merdeka Baru Punya Listrik 40.000 MW

Minahasa - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan sejak Indonesia merdeka 68 tahun lalu, kapasitas pembangkit listrik yang dimiliki PT PLN hanya mencapai 40.000 Mega Watt (MW). Padahal seharusnya Indonesia bisa menghasilkan jauh lebih besar dari kapasitas produksi listrik tersebut.

"Sejak 68 tahun Indonesia merdeka baru punya 40.000 MW," tutur Jero di sela peresmian 7 Pembangkit Listrik Sulawesi di PLTU Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (7/3/2013).


Mantan Menteri Pariwisata ini menuturkan, sudah saatnya Indonesia memanfaatkan energi baru terbarukan yang potensi sangat besar. Untuk potensi pembangkit panas bumi atau geothermal saja, Indonesia bisa meproduksi hingga 30.000 MW atau bisa menghasilkan listrik hingga 50 tahun ke depan.


Selain itu dari sumber daya air, Indonesia menyimpan potensi lebih besar lagi yakni bisa menghasilkan listrik mencapai 75.000 MW atau bisa menghasilkan listrik hingga 100 tahun ke depan.


"Potensi dihitung 50.000 MW dari PLTS (tenaga matahari). Itu saja baru dari energi baru terbarukan. Kalau minyak kita habis, kita aman," tambahnya.


Jero pun menjelaskan, untuk penentuan besaran tarif pembangkit listrik dari sumberdaya surya dan geothermal sudah disepakati besarannya. Hal ini, membuat kejelasan investasi bagi para investor yang ingin membangun pembangkit.


Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan terkait pembukaan kawasan hutan untuk mendukung proyek geothermal karena sumber sumur geothermal sebagian besar berada di lingkungan hutan lindung.


"Saya sudah terbitkan feed-in tariff (FIT) untuk geothermal. Selain itu, kita sudah setuju fit and tarif untuk PLTS (matahari) US$ 25 sen per kwh selama 20 tahun," cetusnya.


(feb/hen)