Mengajar di ITS, Tifatul Sembiring: Bangsa Besar Tak Lahir dari Bermalas-malasan

Jakarta - Hari ini Menteri Komunikasi dan Informatika memberikan kuliah di Institut Teknologi Surabaya (ITS). Dalam kuliahnya, Tifatul mengingatkan mahasiswa bidang IT untuk bisa jadi pengusaha sukses.

Dikatakan Tifatul, peluang ekonomi di bidang teknologi komunikasi dan informasi (IT) saat ini terbuka luas. Oleh sebab itu peran SDM kreatif di bidang IT sangat penting untuk terus ditingkatkan. Tren dunia saat ini sedang mengembangkan ekonomi berbasis IT.


Untuk Indonesia, volume bisnis di bidang IT (Telekomunikasi, Penyiaran dan Internet) sudah mencapai angka transaksi Rp 400 triliun/tahun.


Hal ini disampaikan Tifatul saat mengisi kuliah umum di Graha ITS Surabaya bertema: "Kreatifitas di Bidang IT dan Peluang Ekonomi".

Kuliah ini dihadiri 3.000 peserta, diantaranya tampak Rektor ITS, Rektor USU, Wakil Rektor Unhas, Mahasiswa ITS dan Perguruan Tinggi lainnya di Surabaya dan sekitarnya serta para stakeholder di bidang IT.


"Untuk mencapai visi Indonesia Maju dan Moderen di tahun 2045, maka kita perlu berkompetisi dengan bangsa-bangsa besar lainnya untuk meraih posisi 8 besar dunia dengan target PDB US$ 16,8 triliun pada momentum 100 tahun Indonesia merdeka tersebut," ujar Tifatul dalam keterangannya, Jumat (8/3/2013).


Untuk itu, Tifatul meminta peran semua pihak membantu memfasilitasi dan memberi lahan pengembangan potensi bagi kreator-kreator muda di bidang IT.


"Rumus saya adalah ABG+C, Peran Akademik (A) sebagai inkubator, Bussinesman (B) sebagai operator, Goverment (G) sebagai Regulator serta Community (C) sebagai user dan pengembang bidang IT. Semuanya harus bersinergi," pungkas Tifatul.


Menkominfo menekankan, peran bersinerginya ABG+C ini dapat menjadi ekosistem yang subur, bagi tumbuh kembangnya inovasi para kreator IT.


Dalam kuliahnya, Tifatul mencontohkan kisah-kisah sukses para enterpreneur di bidang IT, baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

Termasuk pemenenang Indonesia ICT Award Fahma 11 tahun. Jaakko Lisalo penemu game Angry Birds. Dr Sehat Sutarja selaku CEO Marvel. Batara Eto anak Medan penggagas situs jejaring sosial Mixi terbesar di Jepang dengan anggota saat ini lebih dari 30 juta orang.


Di bagian akhir kuliahnya, Tifatul berpesan kepada para mahasiswa bahwa untuk maju, anak-anak muda perlu perjuangan, belajar serius dan kerja keras.


"Bangsa besar tidak pernah lahir dari cara bermalas-malasan, bangsa besar tidak akan lahir dari berpangku tangan. Bangsa besar lahir dari perjuangan gigih, kompetisi yang keras, kesungguhan dan keberanian serta pengorbanan," ujar Tifatul.


(dnl/hen)