Jero Wacik Resmikan PLTU Terbesar di Sulawesi Utara

Minahasa - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik hari ini meresmikan 7 pembangkit listrik di Sulawesi. Salah satunya, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang 2X25 Mega Watt (MW) di Minahasa Selatan Sulawesi Utara.

Proyek ini kerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk, pembangkit listrik energi batubara ini nantinya akan memasok kebutuhan di Propinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.


Jero Wacik pada sambutannya menjelaskan, proyek PLTU ini, merupakan bagian dari pencapaian 10.000 MW, proyek tenaga listrik di luar pulau Jawa. PLTU Amurang, merupakan pembangkit listrik pertama terbesar di Sulawesi Utara dengan sumber energi batubara.


"Di Amurang pakai PLTU. Ini terbesar di Sulawesi Utara," tutur Jero saat sambutan peresmian 7 pembangkit listrik di PLTU Amurang Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Kamis (7/3/2013).


Pada kesempatan itu, dari 7 proyek yang diresmikan sebagian besar merupakan pembangkit listrik dari energi baru terbarukan. Hal ini, harus didorong karena Indonesia memiliki potensi yang besar untuk energi terbarukan seperti sumber air, matahari dan panas bumi.


"Proyek Sulawesi, mayoritas adalah proyek energi baru terbarukan. Tenaga matahari ada 3, geothermal ada 1, tempat terpincil dari Indonesia yakni Pulau Miangas 300 rumah bisa dilistrisiki, Bunaken, pulau Merampit semua pakai PLTS (matahari)," papar Jero.


Berikut ini 7 proyek pembangkit listrik yang diresmikan pengoperasiannya oleh Jero Wacik di Sulawesi, yaitu PLTU Amurang (2x25 MW) senilai US$ 35,35 juta + Rp 394,06 miliar, PLTU Kendari Unit 2 (10 MW) senilai US$ 12,08 juta + Rp 125,62 miliar, PLTP Lahendong IV (20 MW) senilai Rp 82,67 miliar + US$ 6,80 juta+ 2,26 miliar yen, PLTMH Tomini II (2x1 MW) senilai Rp 36 miliar, PLTS Miangas (85 kWp) senilai Rp 5,52 miliar, PLTS Bunaken (335 kWp) senilai Rp 20,25 miliar, serta PLTS Marampit (125 kWp) senilai Rp 6,18 miliar.


(feb/hen)