KA Bandara Jadi Alternatif Transportasi Masyarakat Jabar ke Soekarno-Hatta

Jakarta - Pihak Kementerian Perhubungan berharap agar kereta api bandara segera direalisasikan. Pasalnya transportasi ini nantinya bisa menjadi alternatif tidak saja untuk masyarakat Jakarta tetapi Jawa Barat yang akan menuju bandara Soekarno-Hatta.

"Penumpang bandara Soekarno-Hatta sebesar 17-18% itu dari Jabar. Ini menjadi solusi terbaik dan alternatif sarana angkutan menuju bandara," ungkap Pelaksanaan Harian Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang merangkap Direktur Lalu Lintas dan Angkutan KA Anggoro Budi Wiryawan dalam jumpa pers Grafik Perjalanan tahun 2013 di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Jumat (8/3/2013).


Menurutnya, rencana pembangunan kereta Express Line bandara 33,86 km dengan jalan layang, sampai saat ini masih menemui hambatan pembebasan lahan. Proyek ini nantinya akan menghabiskan sekitar Rp 20 triliun.


"Rutenya Bandara Soekarno Hatta, Manggarai Halim, ini opsi dua, Soekarno-Hatta menyusuri tol lalu masuk hutan bakau dan masuk Banjir Kanal Barat (BKT). Dukuh Atas akan menjadi hub nantinya dan akan bertemu MRT, monorel ,dan Kereta Bandara Ekspress," tuturnya.


Sampai saat ini Kemenhub tengah melakukan pembicaraan serius dengan Pemprov DKI Jakarta mengenai tata ruang kota. "Kita sedang bicara mengenai tata ruang dengan Pemprov DKI Jakarta. Kita baru dikasih di sisi utara tol. Akhir 2014 saya berharap sudah financial clause dan groundbreaking," katanya.


Namun selain itu, kereta rel listrik bandara yang akan dibangun oleh PT KAI (persero) juga akan segera dioperasikan. Menurutnya kereta yang nanti akan dipakai adalah kereta baru yang dibeli PT KAI dari Jepang.


"Di luar itu commuter yang dari PT KAI sepanjang 12,19 km dari Batu Ceper ke Cengkareng. Biaya Rp 2,4 triliun. Pernyataan dari PT KAI, KRL baru dari Jepang akan datang di triwulan ke 3-4 tahun 2014," cetusnya.


(wij/dnl)