Ini Alasan Bos PT KAI Tak Gusur Minimarket di Stasiun Kereta

Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pelaku Usaha Stasiun se-Indonesia (APUS Indonesia) Trisetyo Budiman mengkritik kebijakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang tak menggusur minimarket di stasiun. Sedangkan pelaku usaha seperti Pedagang Kaki Lima (PKL), pedagang di kios dan lapak justru kena gusur.

"Pedagang asongan kontraknya habis jadi nggak diperpanjang bukan kami mengusir. Kalau Indomaret masih ada karena kontraknya belum habis. Semua bisa diusir kalau perlu listriknya dimatikan termasuk Indomaret, kita nggak pilih kasih," kata Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan di DPR, Rabu (22/5/2013).


Jonan menambahkan jika pihaknya gegabah dengan mengusur penyewa tempat di stasiun sebelum kontrak habis maka akan kena tuntut. "Kalau belum habis kontraknya terus ditertibkan bisa timbul gugatan perdata. Saya juga nggak kenal Indomaret juga siapa," tegas Jonan.


Menurut Jonan pihaknya tak membeda-bedakan dalam memperlakukan pelaku usaha di stasiun kereta api. Hal tersebut juga terjadi di Stasiun Senen, rencananya stasiun tersebut akan dibuat lebih bagus dari Stasiun Gambir.


Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pelaku Usaha Stasiun se-Indonesia (APUS Indonesia) Trisetyo Budiman mengeluhkan soal tak konsistennya PT KAI selaku pemilik lahan di stasiun seperti di Kalibata dan Pasar Minggu. Menurutnya kenyataan di lapangan banyak pelaku kios dan PKL justru digusur sementara pelaku usaha konglomerasi seperti minimarket justru tetap diizinkan.


"Ada inkonsistensi, konglomerasi usaha seperti Indomaret, Alfamart dibolehkan. Saat kita memperpanjang kontrak tidaK dikabulkan oleh PT KAI, tapi konglomerasi diberi izin. Kita minta ada solusi lah kalau dibongkar," kata Tri yang juga Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso).


(hen/dnl)