Bos Pelindo II: Pemogokan Angkutan Pelabuhan Hanya di Tanjung Priok

Jakarta - Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino menegaskan aksi mogok para perusahaan jasa angkutan khusus (truk) pelabuhan hanya terjadi di Tanjung Priok. Hal ini berlawanan dengan pengakuan dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yang menyatakan ada 11 pelabuhan yang melakukan aksi serupa.

"Yang mogok itu angkutan pelabuhan di Jakarta saja, sementara di Jawa Barat dan Banten tak terjadi," kata Lino kepada detikFinance, Senin (3/6/2013)


Lino menegaskan pihaknya bertindak tegas terhadap aksi mogok yang mengarah pada anarkis. Menurutnya, ada pihak yang mogok hari ini yang mencoba menghalang-halangi truk yang keluar masuk Pelabuhan Priok. Sehingga ia sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.


"Tadi saya telepon polisi, karena ada aksi cegat truk yang mau keluar masuk pelabuhan," katanya.


Seperti diketahui hari ini sejumlah asosiasi jasa kepelabuhan swasta melakukan aksi setop operasional jasa kepelabuhan. Selain di Tanjung Priok, aksi ini juga dilakukan di 10 pelabuhan lain di seluruh Indonesia.


"Ada 11 Pelabuhan yang melakukan aksi setop operasional jasa pelabuhan hari ini. Selain di Tanjung Priok, juga dilakukan di Teluk Bayur, Banten, Pekanbaru, Palembang, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Banjarmasin, Makassar, dan Sorong," tutur Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain saat ditemui detikFinance di Pos IX Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.


Aksi mogok ini buntut dari kekhawatiran para perusahaan jasa kepelabuhan khususnya untuk usaha truk pengangkutan khusus pelabuhan terhadap rencana bisnis Pelindo II yang akan masuk ke bisnis tersebut. Pelindo dituding melakukan monopoli kegiatan bisnis dari hulu ke hilir pelabuhan dan membentuk banyak anak usaha. Soal tudingan ini, pihak Pelindo II membantah akan masuk ke bisnis angkutan (truk) di pelabuhan.


Menurut data Kadin, PT Pelindo II memiliki beberapa anak perusahaan yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia dan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia serta PT Pelabuhan Petikemas Indonesia.


Perusahaan lainnya yang akan dibentuk meliputi PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jasa Armada Indonesia, PT Pusat Studi Maritime dan Logistik Indonesia, PT IPC Pelabuhan Petikemas Indonesia, PT Marine Services Indonesia, PT Terminal Curah Indonesia, PT Sarana Pengerukan Indonesia, PT Terminal Petikemas Sorong, PT Terminal Petikemas Batam.


(hen/dnl)