Sepanjang Mei, Harga Emas Perhiasan Jeblok 4,5%

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang bulan Mei 2013 harga emas perhiasan mengalami penurunan rata-rata 4,55%. Hal ini memberikan andil terhadap terjadinya deflasi pada bulan Mei ini.

"Emas perhiasan andil terhadap deflasi 0,1 persen. Terjadi perubahan harga, maksudnya melakukan penurunan harga 4,55 persen karena pengaruh pasar internasional," ujar Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Senin (3/6/2013).


Penurunan ini terjadi di 64 kota dengan penurunan harga tertinggi di Watampone sebesar 12 persen dan Kendari sebesar 11 persen.


"Satu kota naik yaitu di Tanjung Pinang sebesar 2 persen dan Manokwari stabil," ujarnya.


Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo menyatakan tren penurunan harga emas ini tampaknya masih berlangsung pada bulan mendatang. Pasalnya, tidak terlihat tren penyimpanan emas di tengah masyarakat internasional, terutama di Amerika Serikat.


"Ya sepanjang harga internasional turun maka akan turun. Sekarang saja masih ngantri di Antam. Ini kan diperkirakan di AS akan berbondong-bondong menyimpan emas, ternyata tidak, mereka confident juga," tandasnya.


(nia/dru)