Jaya Agra Wattie Sebar Dividen Rp 150 Miliar

Jakarta - Emiten perkebunan, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) sepakat untuk membagikan keuntungan atau dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 45.146.748.524 atau 30% dari laba bersih perseroan 2012 sebesar Rp 150 miliar. Jumlah saham tersebut setara dengan Rp 11,96 per lembar saham.

Sebesar Rp 7.524.458.087 atau 5% dari laba bersih akan disisihkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisa laba bersih sejumlah Rp 97.817.955.136 akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal perseroan.


"Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui untuk pembagian dividen final kepada para pemegang saham," kata Direktur Keuangan JAWA Bambang S. Ibrahim saat acara public expose perseroan, di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (3/6/2013).


Dia mengatakan, RUPST juga menerima pengunduran diri Machfud Ashari selaku Direktur Produksi dan mengangkat Andi Hariyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan sebagai penggantinya.


Selain itu, RUPST juga menyetujui pengangkatan Rohadi sebagai Direktur Legal & GA dan Marcellinus Hendro Restanto sebagai Direktur Pengembangan.


"Keduanya berasal dari internal perseroan," kata dia.


Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang tahun 2012 sebesar Rp 682 miliar atau naik 5% dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 647 miliar.


Laba bersih setelah pajak turun 17% dari Rp 181 miliar menjadi Rp 150 miliar di 2012. Penurunan laba disebabkan karena pelemahan harga komoditas dunia yang turut menekan harga jual komoditas perseroan.


Kenaikan pendapatan bersih dikontribusi dari kenaikan volume penjualan CPO sementara jika dilihat dari sisi harga jual komoditas CPO dan karet mengalami pelemahan jika dibandingkan dengan tahun 2011.


Komoditas karet, harga jual rata-rata lebih rendah 25% menjadi Rp 30.800/kg dibandingkan Rp 41.200/kg di tahun 2011 sementara vokume penjualan meningkat 8% menjadi 10.693 ton.


Komoditas CPO harga jual rata-ratanya turun 4% dari Rp 7.400/kg menjadi Rp 7.100/kg di tahun 2012 namun volume penjualannya meningkat signifikan signifikan sebesar 25% menjadi 45.357 ton.


(dru/dru)