Untuk Apa Tambah Utang Baru Rp 390 T? Ini Jawaban Pemerintah

Jakarta - Pemerintah berencana menambah utang baru Rp 390 triliun untuk membiayai APBN tahun ini. Penambahan utang terbesar sepanjang sejarah tersebut akibat dari pembayaran subsidi BBM yang terus meningkat.

Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar saat jeda rapat pemerintah dengan Badan Anggaran DPR dalam pembahasan APBN-P 2013 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2013).


"Iya begini kan dengan adanya subsidi yang dikurangi yang dibatasi ini memang defisitnya masih tinggi. Sehingga perlu ada tambahan pengeluaran utang Rp 60 triliun ekstra, di luar dari yang sudah disepakati dari APBN-P 2013," ungkapnya.


Subsidi BBM bertambah Rp 16,1 triliun tahun ini, dari yang awalnya Rp 193,8 triliun menjadi Rp 209,9 triliun. Secara keseluruhan subsidi energi menjadi Rp 358,2 triliun.


"Jadi kan itu karena defisit yang bertambah menjadi 2,48%, karena banyak untuk bayar subsidi BBM. Yang Rp 300 triliun kan untuk subsidi kan," jawabnya.


Mahendra menuturkan, dari segi kemampuan fiskal, negara dapat membayar utang secara berkelanjutan. Namun, yang menjadi masalah adalah penggunaan utang tidak produktif, yaitu dengan membayar subsidi.


"Kalau untuk kemampuan membayar kembali masih sehat tapi dari segi penggunaan cuma untuk membayar subsidi itu yang nggak bagus. Itu yang harus dikurangi dan terus dikurangi kedepannya. Bukan hanya sekali ini," jelasnya.


Meski pemerintah sudah merencanakan untuk kenaikan harga BBM, namun penambahan utang tetap akan terus terjadi. "Iya betul. Masa kita mengutang baru hanya untuk bayar-bayar subsidi seperti itu. Itu nggak produktif sama sekali Selama masih ada defisit, kita masih menambah utang," sebutnya.


(dnl/dnl)