Mikhail Prokhorov: Gara-Gara Pesta Seks

Jakarta - Pasca kejatuhan Uni Soviet pada 1991, banyak perusahaan negara milik pemerintah yang diprivatisasi. Ini kemudian melahirkan miliuner-miliuner muda Rusia, yang mengakusisi aset-aset pemerintah di sektor logam, pertambangan, dan keuangan. Beberapa di antaranya adalah taipan yang kalem. Tapi kebanyakan flamboyan dan royal dengan harta dan dekat dengan wanita-wanita cantik. Kini mereka juga dikenal sebagai pemilik klub olahraga. Inilah kisah mereka. Mikhail Prokhorov

Mikhail Prokhorov adalah orang terkaya ke-10 di Rusia atau ke-69 di dunia. Kekayaannya mencapai US$ 13 miliar menyebar dalam berbagai perusahaan yang dimilikinya, termasuk Polyus Gold, perusahaan emas terbesar di Rusia yang kemudian ditinggalkannya saat terjun ke dunia politik.


Tapi Prokhorov memiliki macam-macam karir. Dia bisa disebut sebagai bankir, atlet, juragan logam, playboy, investor, pemilik media, dan bahkan politikus. Namanya mengejutkan publik Amerika Serikat saat membeli Nets, sebuah klub bola basket yang berbasis di New York, Amerika Serikat.


Nets bukanlah klub elit di NBA. Tapi kehadirannya di sana telah menjadikan Prokhorov menjadi orang asing pertama—baca: orang Rusia pertama—yang memiliki klub NBA. Belakangan orang baru paham, bahwa yang dicari Prokhorov adalah 'pintu masuk'.


Tak salah. Nets memberi Prokhorov popularitas instan. Ini pula yang membuatnya, suatu pagi, terekam sedang sarapan pagi bersama Wali Kota New York yang kaya raya, Michael Bloomberg, dan penyanyi rapper terkenal, Jay-Z. Rapper ini kemudian menjadi sahabat dan menginspirasi Prokhorov untuk bernyanyi rap saat berkampanye pada pemilihan presiden Rusia yang lalu.


Prokhorov terjun ke dunia politik dengan mendirikan Partai Civic Platform pada 2012. Dia pun terjun ke pemilihan presiden melawan Vladimir Putin pada tahun yang sama, tapi hanya meraih 8 persen suara nasional.


Tapi tak cuma Nets yang membuat pria 48 tahun ini begitu populer di dunia. Kekayaannya memungkinkan Prokhorov memiliki banyak mansion di berbagai belahan dunia, dua yacht raksasa, sebuah jet pribadi, dan selalu dikelilingi supermodel.


Ada yang bilang, kalau saja peristiwa memalukan pada malam tahun baru 2007 tak terjadi, Prokhorov takkan setajir itu. Pada malam tahun baru itu, jet pribadinya menerbangkan Prokhorov dan teman-teman dekatnya, termasuk 8 pelacur Rusia berusia 20 tahunan, ke sebuah resor di Courchevel, Prancis. Setelah pesta seks selama tiga hari, 50 polisi Prancis menyerbu resor dan menangkap Prokhorov serta memenjarakannya selama empat hari dengan tuduhan memasukkan pelacur tanpa izin.


Prokhorov memang akhirnya lolos dari tuduhan. Tapi skandal itu jadi pergunjingan publik dan diparodikan di banyak acara televisi, di majalah, dan stasiun radio di Rusia. Rekan bisnisnya, Vladimir Potanin, yang bersamanya mendirikan perusahaan tambang nikel, Norilsk Nickel, menekannya.


Prokhorov terpaksa melepas 100 persen sahamnya di Norilsk kepada Oleg Deripaska seharga US$ 7 miliar dalam bentuk tunai dan US$ 3 miliar dalam bentuk saham di perusahaan tambang aluminium punya Oleg. Dewi fortuna berpihak pada Prokhorov. Hanya beberapa bulan setelah penjualan itu, dunia dilanda krisis pada Oktober 2008.


Kekayaan Oleg jatuh, dari US$ 28 miliar ke hanya US$ 4 miliar. Sedangkan Prokhorov justru naik dan ketika ekonomi pulih, kekayaannya saat itu sudah mencapai US$ 13 miliar.


(DES/DES)