"Makanya kalau seandaianya ada pengadaan ATM, ada kasus suap, dikasih tahu dulu banknya itu apa. Terus transaksinya itu seperti apa. Nanti pasti bisa ketahuan," kata Agus saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Rabu (23/10/2013).
Agus menegaskan pengawasan bank sentral terus berjalan. Bahkan bisa masuk ke pemeriksaan lebih jauh jika memang kasus tersebut benar terbukti.
"Kita dari Bank Sentral juga bisa melakukan pengawasan, bisa dilakukan pemeriksaan juga," tutup Agus.
Dalam keputusan Securities and Exchange Commission (SEC), disebutkan anak usaha Diebold di China dan Indonesia menghabiskan sekitar US$ 1,8 juta untuk perjalanan, hiburan, dan hadiah lainnya yang tidak pantas untuk pejabat senior dari bank BUMN. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi keputusan pembelian mesin ATM perusahaan tersebut.
(mkl/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
