Seperti dikutip Business Insider dari hasil riset PrivCo, Selasa (12/11/2013), para orang kaya baru itu rata-rata berasal dari karyawan Twitter yang menikmati lonjakan harga saham perdana pada perdagangan Kamis lalu.
Saham Twitter memang langsung melonjak hampir dua kali lipat pada perdagangan perdananya dan ditutup melonjak 74%. Pada perdagangan berikutnya juga saham Twitter masih tumbuh, sampai lajunya terhenti pada perdagangan Senin kemarin.
Dari harga IPO US$ 26 (Rp 260.000) per lembar, kini harga jejaring sosial yang terkenal dengan postingan 140 karakter itu berada di kisaran US$ 40 (Rp 400.000) per lembar.
Tak hanya uang yang diraih oleh para pemegang saham, PrivCo juga menghitung uang yang harus dikeluarkan investor setelah IPO yaitu pajak. Secara total pajak yang dihasilkan dari aksi korporasi dengan raupan dana US$ 1,82 miliar (Rp 18,2 triliun) itu mencapai US$ 2,2 miliar (Rp 22 triliun).
Pajaka tersebut akan disetor ke pemerintah negara bagian California US$ 479 juta (Rp 4,79 triliun) dan pajak investasi yang disetor ke IRS senilai US$ 1,72 miliar (Rp 17,2 triliun).
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!