"Sejak 1 November lalu kami menerapkan sistem self service, jadi masyarakat bisa isi bensin sendiri di SPBU," kata salah satu petugas SPBU Kuningan, Ardi ditemui detikFinance, Jumat (15/11/2013).
Ardi mengungkapkan, karena sistem ini masih dalam tahap uji coba, masih sering kelebihan isi.
"Tapi masih sering loss, kadang loss-nya sehari bisa Rp 50.000, tapi setelah hampir setengah bulan berjalan loss-nya tidak terlalu banyak, sekarang sih hanya Rp 12.000 per hari," ungkapnya.
Adri mengungkapkan kelebihan isi disebabkan beberapa hal, seperti konsumen terlalu lambat mengangkat nozel dispenser BBM.
"Sistem sudah membuka nozel agar mengeluarkan bensin sesuai pembelian, namun karena terlalu lama mengangkat nozel jadi sistemnya loss, ya kadang konsumen masih masukin uang ke dompet dulu dan lainnya," kata Ardi.
Ardi menambahkan selain itu konsumen yang mengangkat nozel dispenser BBM mengangkatnya dua kali, itu juga menyebabkan sistemnya terbuka.
"Pas konsumen mau ngangka nozel itu kadang sudah ngangkat sedikit nozelnya diletakkan kembali lalu diangkat lagi baru ngisi bensin, ini bisa membuat sistemnya loss, akibatnya bensin yang keluar tidak sesuai pembelian, ngisi terus sampai full tank," katanya lagi.
Ia menambahkan lagi, sistem ini akan memudahkan konsumen karena lebih cepat sehingga antreannya tidak banyak dan jangan khawatir jika kelebihan bayar bisa dikembalikan.
"Kan sebelum isi bensin harus bayar dulu, lalu struknya keluar, ternyata pas isi BBM masih ada sisa karena tangki kendaraan sudah penuh, tidak perlu khawatir, lihatkan struknya ke petugas selisihnya dikembalikan," ujar Ardi.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
