Menurut studi yang telah dilakukan Jasa Marga selaku pembangun jalan tol sepanjang 7 km ini, tol akan dilewati 10.000 kendaraan dalam satu hari, pada awal pengoperasian.
"Truknya 90%, sisanya kendaraan lain," kata Wakil Direktur Jasa Marga Dedi Krisnariawan kepada detikFinance di acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibtion di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Tol ini merupakan salah satu akses dan penunjang keberadaan pelabuhan Kalibaru, otomatis kendaraan yang melintas pun akan didominasi truk-truk besar pengangkut kontainer.
Meski demikian, Dedi meyakini tol ini akan sangat kokoh dan kuat meski dibangun melayang di atas laut. Karena Jasa Marga pun telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam membangun tol Bali Mandara yang juga dibangun di atas perairan Bali.
"Kalau tol itu kan pembangunan desainnya sudah pasti di atas standard Kita sudah melakukan FS (feasibility study), akhir tahun ini selesai," paparnya.
Dedi meyakini, jika tol ini rampung, lalu lintas kendaraan dari dan menuju Kalibaru akan semakin lancar mengingat pergerakan kargo atau bongkar muat barang akan semakin padat di waktu mendatang. Tak hanya itu, dia pun yakin, kendaraan truk besar nantinya tidak akan masuk ke dalam kota Jakarta karena tol ini pun akan tersambung dengan tol-tol lainnya.
"Ke Jagorawi bisa, ke bandara bisa, ke JORR bisa. Nggak ada yang masuk ke dalam kota," katanya.
(zul/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
