Produk Asli RI, Kopi Luwak Jangan Dibiarkan Jadi Korban 'Perang Dagang'

Jakarta -Asosiasi Kopi Luwak Indonesia menyangkal tudingan organisasi pencinta hewan yaitu People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), yang menyebut produksi kopi luwak Indonesia melanggar hak-hak kehewanan.

Ketua Asosiasi Kopi Luwak Indonesia Edy Panggabean menyatakan, tudingan yang ditujukan kepada kopi luwak Indonesia hanyalah strategi perang dagang.


"Petani sudah menangkarkan luwak untuk menghasilkan kopi luwak dengan baik dan benar dan itu terbukti. Yang dituduhkan oleh PETA itu tidak ada satupun dari anggota kita yang melakukan sesuai dengan tuduhan. Ini politik ekonomi kalau kita lihat menyimpang tidak juga. Aspeknya tentu ada di persaingan dagang," tegas Edy kepada detikFinance, Sabtu (16/11/2013).


Di dalam tuduhan itu menyebutkan kondisi musang yang dipelihara dalam kandang sangat menyedihkan. Kandangnya amat tandus, kotor, dan tidak ada tempat untuk memanjat. Padahal hewan liar ini membutuhkan tempat yang leluasa untuk menyalurkan perilaku agresif yang mereka butuhkan. Kondisi ini menurut Edy pernah terjadi tahun lalu yang dilakukan segelintir orang. Jadi menurutnya kasus semacam ini tidak dapat digeneralisasi.


"Dulu atau kurang lebih satu tahun lalu ada 1 hingga 2 orang yang melakukan karena pengetahuan petani kita memang kurang tentang bagaimana memelihara luwak yang baik. Tetapi itu dulu sekarang tidak. Petani sudah menangkarkan musang dengan baik dan benar dan itu sudah terbukti," imbuhnya.


Edy juga menambahkan, masyarakat juga harus memahami dan mengerti proses yang berbeda dari produksi kopi luwak. Sehingga kopi ini terbilang eksotik dan berbeda dari jenis kopi lainnya.


"Luwak itu media produksi jadi kopi luwak adalah biji kopi yang didapat dari proses pemilihan buah dan pengolahan kulit buah yang dilakukan oleh si luwak. Kopi luwak ini berbeda baik cita rasa maupun kualitasnya. Kualitas itu yang tidak dimiliki oleh kopi yang dihasilkan oleh 70 negara lain yang membuat mereka iri. Karena kopi luwak ini berbeda baik jenis aroma dan kualitasnya," tambahnya. Next


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!