Solusi Dahlan Iskan Kurangi Kepadatan di Bandara Soetta

Jakarta -Lalu lintas penerbangan dan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) cukup parah. Kepadatan tak bisa dihindari akibat banyaknya jumlah penumpang dan pesawat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan memiliki beberapa ide mengurai kepadatan tersebut dalam jangka pendek.


Pertama, ia mengusulkan pengurangan frekuensi penerbangan dari dan menuju Bandara Soetta. Khususnya dari rute-rute gemuk.


Hal ini perlu dilakukan mengingat slot penerbangan di Bandara Soetta semakin padat akibat keterbatasan lahan di Bandara serta penambahan armada dan penumpang.


"Coba dikaji supaya perjalanan Surabaya-Jakarta tadinya 40 kali penerbangan, jadi berkurang 30 kali dan diganti dengan Surabaya-Palembang. Kan belum ada rute Surabaya-Palembang," kata Dahlan usai rapim BUMN di Kantor Pusat ASEI Jakarta, Kamis (14/11/2013).


Dahlan menilai padatnya frekuensi penerbangan menyebabkan pelayanan kepada penumpang menjadi berkurang, terbukti dengan banyaknya penumpang yang menunggu maskapai untuk terbang. Pada saat maskapai ingin melakukan take off harus menunggu maskapai lain untuk landing. Di satu sisi hampir seluruh maskapai memiliki jadwal jam yang sama menuju kota tujuan.


"Ada ide harus berani mengurangi frekuensi penerbangan. Apa betul frekuensi sampai puluhan kali melalui Jakarta, kalau sudah puluhan gitu kan jadi antre di runway bandara," sebutnya.


Selain itu, Dahlan juga mengusulkan agar seluruh maskapai mengganti armada dari berbadan kecil ke berbadan gemuk atau berbadan besar seperti pesawat jenis Airbus Boeing 777 atau Airbus 330. Penggunaan armada ini sejalan dengan pengurangan frekuensi penerbangan pada rute-rute padat yang terbang ke atau dari Bandara Soetta. Dahlan membandingkan dengan maskapai Singapore Airlines untuk penerbangan Jakarta-Singapura menggunakan Airbus Boeing 777.


"Singapore Airlines rute Singapura-Jakarta pakai 777. Saya menyarankan Jakarta-Surabaya, Makassar-Jakarta dikurangi frekuensi, pesawatnya diperbesar. Kan lebih mudah mengganti pesawat ketimbang membenahi runway di Bandara Soetta," jelas Dahlan.


(feb/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!