SBY Dorong Ekonomi Syariah Diterapkan di Bidang Perdagangan Hingga Perbankan

Jakarta -Presiden SBY pagi ini mencanangkan Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) untuk mendorong sistem syariah di Indonesia terus berkembang. Ia berharap sistem eknomi syariah berkembang di berbagai sektor mulai dari perdagangan, perbankan, asuransi dan lainnya.

"Terapkan ekonomi syariah di berbagai sektor seperti perdagangan, perbankan, asuransi, dan sektor pembangunan ekonomi lainnya," kata SBY saat berpidato di acara Pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah di Monas, Jakarta, Minggu (17/11/2013)


SBY menambahkan pencanangan gerakan ekonomi syariah merupakan agenda nasional demi mewujudkan sistem ekonomi yang lebih adil bagi rakyat, yang sudah dimulai sejak 2009. Indonesia berpeluang menjadi pusat keuangan syariah dunia.


"Insyaallah, Allah akan kabulkan, ini esensi Islam rahmatan lil 'alamin," kata SBY


Sementara itu, Ketua Umum Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) Halim Alamsyah yakin ekonomi syariah membawa kemaslahatan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat. Kini ekonomi syariah berkembang pesat yaitu tak hanya sektor bank syariah, namun juga asuransi, dana pensiun, sukuk, reksadana, dan pasar modal syariah, dan juga merambah sektor riil, hotel dan restoran.


Menurutnya perlu adanya sosiaslisasi dan edukasi untuk pemahaman kepada masyarakat soal ekonomi syariah. Adanya Gerakan Ekonomi Syariah, untuk mendorong kesadaran kolektif, bahu membahu, supaya jadi gaya hidup syariah di Indonesia. Pencanangan gres selain di Jakarta juga berlangsung 24 kota di 16 provinsi.


"Kegiatan ini didukung BI dan 14 stakeholder, tanda tangan Gres piagam 17 Agustus, PKES, dewan syariah nasional, IAEI, absindo, asbisindo, AASI, ASIPINDO, BASNAS, FOZ, BWI, HISSI, ISMI, AHSIN. juga dapat dukungan kemenag, kemenparekraf, DKI Jakarta," katanya.


SBY hari ini membuka acara Pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) di halaman Monas, Minggu (17/11/2013).


Hadir pada acara Ibu Negara Ani Yudhoyono, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliawan D. Hadad, Gubernur DKI Jakarta Jokowi, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan jajaran menteri Kabinet Indonesia barsatu II.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!