Kopi Luwak RI, Kopi Termahal di Dunia

Jakarta -Tak banyak orang yang mengetahui, kopi luwak Indonesia adalah yang termahal di dunia. Kopi yang dihasilkan dari hewan sejenis musang ini terbilang eksotik dan berbeda baik dari segi rasa, aroma, dan kualitasnya. Kopi luwak merupakan kopi asli Indonesia.

"Perbandingan dengan jenis kopi lainnya, kopi luwak Indonesia adalah yang termahal di dunia. Penilaiannya dilihat mulai dari cita rasa, aroma, dan kualitas yang tidak dimiliki 70 negara (penghasil kopi), yang membuat mereka iri," ungkap Ketua Asosiasi Kopi Luwak Indonesia Edy Panggabean kepada detikFinance, Sabtu (16/11/2013).


Kopi luwak adalah kopi produksi asli Indonesia. Pengertiannya, luwak atau hewan sejenis musang adalah media produksi kopi ini. Luwak akan memilih biji kopi yang ingin dimakannya, lalu hasilnya disebut kopi luwak. Edy menolak, kopi luwak berasal dari kotoran musang. Kopi dipisahkan dari kotoran yang dikeluarkan oleh musang atau luwak. "Jadi bukan 100% kotoran, tetapi dipilih kembali antara biji kopi dengan kotoran," jelas Edy.


Luwak dapat memakan dua jenis kopi yang umumnya ada yaitu kopi jenis arabica dan robusta.


Menurut Edy, perbedaan rata-rata harga untuk jenis kopi luwak arabica dan kopi arabica biasa sangat signifikan. Demikian untuk harga kopi luwak robusta dengan kopi robusta biasa.


"Kopi luwak asli Indonesia. Berapa perbedaan harganya dengan kopi jenis lainnya? Saya jawab sangat besar dan cukup mencolok. Sebagai contoh harga biji sangrai kopi luwak arabica sudah di atas Rp 1 juta/kg, sedangkan jenis biji sangrai kopi arabica biasa hanya Rp 200 ribu/kg, itu untuk kelas premium. Lain lagi untuk jenis biji sangrai kopi luwak robusta cenderung lebih murah, yaitu Rp 700 ribu/kg. Kalau biji sangrai robusta biasa hanya Rp 100 ribu/kg," papar Edy.


Jenis kopi luwak di Indonesia juga cukup banyak. Bahkan setiap daerah dan provinsi disinyalir mempunyai jenis kopi luwak sendiri, dengan aroma dan cita rasa berbeda.


"Kopi arabica yang tumbuh di Papua rasa dan aroma jelas berbeda dengan provinsi lain, artinya berbeda karakteristiknya. Robusta yang tumbuh di Lampung berbeda dengan Singkawang. Begitupun dengan kopi luwak yang tentu berbeda, baik dari segi aroma dan rasa dari berbagai daerah. Itulah yang membuat cita rasa dan kopi mempunyai kekhasan," jelasnya.


Kopi luwak Indonesia saat ini sedang dijegal isu pelanggaran hak binatang. Namun, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, isu negatif kopi luwak Indonesia lebih bersifat persaingan dagang. Saat ini kopi luwak Indonesia menjadi merek yang dikenal dan laku di pasaran ekspor. Sehingga hal itu memukul industri kopi selain kopi luwak.


"Di sisi lain kita tidak sulit membayangkan ada persaingan dagang. Kopi luwak itu eksotik dan nilai kompetitifnya sangat tinggi dan harganya mahal sehingga mengangkat nama kopi Indonesia. Jadi ada yang terganggu dan mengeluarkan pernyataan yang tidak perlu," ujar Bayu kemarin.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!