Investasi Apa yang Cocok untuk Jangka Waktu 10 Tahun?

Jakarta -Kondisi pasar global yang tengah bergejolak memberikan dampak pada pasar dalam negeri khususnya pasar modal Indonesia. Hal ini ditandai dengan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Lalu, investasi apa ya yang cocok di tengah kondisi pasar yang bergejolak tersebut?


Berikut pemaparan Director of Business Development PT Manulife Asset Manajemen Indonesia Putut Endro Andanawarih saat konferensi persnya di Jakarta, Kamis (14/11/2013).


"Kalau bicara investasi, kembali ke tingkat risiko dari masing-masing orang dan jangka waktu investasinya harus disesuaikan dengan profil risiko. Mana yang paling baik, itu kuncinya jangka waktunya berapa lama dan tingkat risiko yang berani diambil berapa lama," ujar Putut.


Dia mencontohkan, untuk investasi dengan jangka waktu 10 tahun, ada baiknya seseorang memilih produk investasi seperti saham. Dengan imbal hasil atau return instrumen saham yang rata-rata di atas 20% per tahun, seseorang menjadi salah satu investor untuk bisa melirik investasi jangka panjang ini.


"Tapi apakah 100% ditempatkan di saham, nggak kan? Jadi sarannya belinya bertahap. Sekarang beli saham 10% dari pendapatan, itu artinya kita dipaksa untuk belajar (investasi)," terangnya.


Namun, perlu diingat bahwa dalam berinvestasi harus paham betul bahwa imbal hasil yang tinggi pasti memiliki tingkat risiko yang tinggi. Untuk itu, perlu adanya alternatif instrumen investasi lainnya untuk mengantisipasi gejolak pasar.Next


(drk/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!