Dalam paket kebijakan ekonomi tersebut pemerintah memberikan insentif fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) berupa pembebasan PPN dan PPnBM untuk barang impor yang digunakan untuk produk ekspor. Pemerintah juga memberlakukan kenaikan PPh pasal 22 atas impor barang konsumsi dari 2,5% menjadi 7,5%. Kebijakan pemerintah ini memicu sentimen positif atas saham sektor barang konsumsi.
Selain faktor domestik, penguatan IHSG juga didukung pasar Asia yang bergerak positif merespon data ekonomi China yang keluar. Angka ekspor China November naik 12,7% dan impor naik 5,3% membuat neraca perdagangan China November surplus USD33,8 miliar naik dari bulan sebelumnya USD31,1 miliar. Inflasi China juga turun menjadi 3% dari bulan sebelumnya 3,2%. Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,03% dan 0,18% ditutup di 16025,53 dan 1808,37.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berpeluang melanjutkan penguatannya menguji resisten di 4250. Sedangkan level support saat ini di 4160. Peluang penguatan rupiah dan pasar global yang kondusif menjadi katalis positif penguatan IHSG.
IHSG : S1 4150 S2 4100 R1 4205 R2 4250
Saham Pilihan
TLKM 2000-2125 TB, SL 1960
INCO 2525-2750 TB, SL 2475
BBRI 7200-7500 TB, SL 6900
INTP 18650-19450 TB, SL 18200
ADRO 1170-1240 TB, SL 1140
UNVR 25700-27650 TB, SL 25500
(dru/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!