Saham Perdana Anak Usaha Indomobil Naik 10% Jadi Rp 600

Jakarta -Saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) pada perdagangan perdananya dibuka naik menjadi Rp 600 per saham dari harga saham yang ditawarkan pada saat Initial Public Offering (IPO) di angka Rp 500 per saham.

Saham ini sempat menyentuh level terendahnya di angka Rp 550 per saham dan level tertingginya di angka Rp 600 per saham. Total frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 94 kali dengan total volume sebesar 10 ribu lot dengan nilai transaksi Rp 2 miliar.


Emiten dengan kode saham IMJS ini menawarkan 450 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp200 per saham atau setara 10,4% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Total dana yang akan diraup dari hasil penawaran saham perdana itu sebesar Rp 225 miliar.


Direktur Utama Perseroan Jusak Kertowidjojo mengatakan, pihaknya yakin jika industri otomotif masih punya potensi tinggi di tahun-tahun berikutnya meskipun volatilitas di pasar saham terus terjadi.


Tahun lalu saja, kata dia, pertumbuhan otomotif miliknya mampu menyaingi Thailand yang selama 10 tahun terakhir selalu lebih rendah.


"Kami dari grup otomotif masih melihat potensi yang besar di otomotif. Tahun lalu sedikit melewati Thailand karena selama 10 tahun lebih rendah. Oleh karena itu dalam situasi volatile seperti sekarang, certainly potensi masih sangat luas," ujar dia saat pencatatan perdana sahamnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/12/2013).


Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, meskipun saat ini

situasi dan kondisi pasar modal Indonesia masih cukup volatile, namun tahun-tahun ke depan masih menjanjikan.


"Kami mohon untuk perusahaan tercatat concern terhadap peraturan bursa nantinya. Ini menjadi perhatian seluruh stakeholders. Mudah-mudahan ini langkah awal kesuksesan sebagai perusahaan terbuka di BEI," kata Hoesen.


Dana hasil penawaran saham perdana 60% digunakan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja anak usaha yaitu dua pertiga untuk PT CSM Corporatama (Indorent) dan sepertiganya untuk PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI). Sementara itu, sisanya 40% akan digunakan untuk pengurangan pinjaman entitas anak perseroan.


Perusahaan yang bergerak di usaha perdagangan, perbengkelan, jasa, dan pengangkutan ini merupakan emiten ke-28 yang listing di BEI tahun ini setelah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk(ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Arita Prima Indonesia Tbk


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!