Induk Airbus Mau Pangkas 5.800 Karyawan

Berlin -Perusahaan raksasa produsen pesawat asal Eropa yaitu EADS, yang juga induk dari Airbus, berencana untuk memangkas 5.800 karyawannya. Pemangkasan karyawan akan dilakukan dalam 3 tahun ini.

Karyawan yang dipangkas berasal dari divisi pertahanan. Rencana ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi akibat turunnya permintaan. Karyawan yang akan dipangkas berasal dari Jerman, Prancis, Spanyol, dan Inggris.


Pengumuman ini muncul setelah rapat EADS Eropa yang dipimpin Presiden Direktur Tom Enders. "Kami perlu untuk memperbaiki daya saing di bidang pertahanan dan divisi angkasa--dan kami perlu melakukannya sekarang," ujar Enders dikutip dari AFP, Selasa (10/12/2013).


"Dengan turunnya permintaan di pasar tradisional, kami sangat perlu untuk memperbaiki akses ke pembeli internasional, untuk meningkatkan pasar. Karena itu, kami perlu memangkas biaya, mengurangi produk dan sumber daya yang tumpang tindih, menciptakan sinergi dalam operasi kami dan memperbaiki portofolio produk dengan fokus pada riset dan pengembangan," tutur Enders.


Dia menambahkan, restrukturisasi dan integrasi pada bisnis di divisi pertahanan dan angkasa diperlukan.


Sumber AFP pada industri ini menyatakan, sekitar 2.600 karyawan yang dipangkas berasal dari Jerman, 1.700 dari Prancis, 700 dari Inggris, dan 600 dari Spanyol.


Menteri Tenaga Kerja Prancis Michel Sapin mengatakan, meskipun ada ribuan orang yang kehilangan pekerjaan di EADS, namun tidak ada pemaksaan PHK. "Tidak akan ada PHK. Tidak ada satu orang pun yang jadi pengangguran, karena grup tersebut menciptakan pekerjaan baru," kata Sapin.


Menurut EADS, pegawai yang dipangkas akan ditawarkan 1.500 pekerjaan baru di Airbus dan Eurocopter. EADS juga sebelumnya telah mengumumkan pergantian namanya menjadi Airbus, yang lebih dikenal.


Rencana pemangkasan karyawan ini membuat saham EADS naik 0,82% menjadi 50,49 euro di bursa Paris. EADS pernah sukses merestrukturisasi Airbus secara radikal di 2007 dengan berencana mengurangi 10 ribu karyawan, namun akhirnya karyawan yang dipangkas mencapai 7.900 orang.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!