Yeees, di zaman yang maju sekarang, tidak bisa dipungkiri dan dielakan, sepertinya banyak yang memang bisa diselesaikan dengan uang. Meskipun banyak juga yang katanya tidak bisa dibeli oleh uang.
Akibatnya, semakin banyak juga manusia yang seperti “mendewakan” uang. Munculah “penyakit-penyakit” baru yang berhubungan dengan uang, antara lain Shopaholic alias “penyakit” gila belanja.
Berdasarkan pengalaman melayani nasabah/klien yang punya masalah inilah, yang memicu saya selama 3 tahun terakhir ini untuk mendalami ilmu tentang otak manusia dan alam bawah sadar (subconcious). Dan hal ini menjadi semakin menarik karena ternyata banyak dari hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan kita dikarenakan sudut pandang baik dan buruk tentang uang.
Nah, ketika saya menyebut kata tersebut, apa yang kemudian ada di dalam pikiran anda? Jawabannya tentu berbeda-beda tergantung persepsi dari setiap orang yang berbeda. Banyak orang yang berpikiran tentang uang adalah mau kaya, senang, bahagia, bisa beli apapun yang diinginkan, dan lain-lain.
Tapi tidak sedikit juga orang yang berpikir bahwa uang itu sumber bencana, perpecahan keluarga, bikin repot, tabu dan hal negatif lainnya yang berhubungan dengan uang.
Seperti banyak hal lainnya, selalu ada 2 sisi mata uang dalam hal menilai sesuatu, termasuk masalah uang ini. Kembali yang paling penting adalah bagaimana kita melihat uang itu untuk menjadikan hal yang positif di dalam kehidupan kita dan berguna bagi orang lain. Pengalaman-pengalaman masa lalu lah yang kemudian membentuk persepsi kita tentang uang.Next
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!