"Infrastruktur kita itu di bawah rata-rata, yang paling mudah mengukurnya adalah dengan waktu tempuh, studi mengatakan berapa lama yang dibutuhkan perjalanan untuk 100 Km," kata Kepala Subdit Pengembangan Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Herry Trisaputra Zuna, dalam acara seminar di International Trade and Investment Summit 2014 yang digelar Apkasi, di Kamayoran, Rabu (16/4/2014)
Ia mengatakan berdasarkan parameter tadi, posisi Indonesia angka waktu tempuh selalu paling lama. "Untuk mencapai 100 Km di Indonesia butuh rata-rata 2,7 jam. Itu berarti kecepatannya hanya 33 Km/jam," katanya
Herry menambahkan kondisi yang berbeda terjadi di Malaysia. Di Negeri Jiran itu untuk mencapai 100 Km hanya membutuhkan 1 Jam saja, artinya mobilitas masyarakat Malaysia bisa bepergian dengan kecepatan 100 Km/jam di jalan umum.
"Kenapa bisa? lebar jalan kita tak memadai, banyak jalan yang berbelok dan hambatan di samping jalan seperti ada bangunan rumah, kita cari solusinya," katanya.
Menurutnya Indonesia harus mengejar ketertinggalan infrastruktur termasuk dari Malaysia, caranya dengan banyak membangun jalan tol.
(hen/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
