Kemenag Gandeng 8 Bank Syariah Luncurkan Tabungan Umrah

Jakarta -Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program tabungan umrah untuk pengelolaan keuangan haji khusus. Program ini bekerjasama dengan BPS-BPIH haji khusus atau PIHK dengan Asosiasi Penyelenggaran Haji Khusus.

Menteri Agama Suryadarma Ali mengatakan program ini bertujuan untuk pemanfaatan langsung BPIH haji khusus, penyederhanaan sistem haji khusus dan transparansi keuangan serta menghilangkan praktek talangan haji.


"Dengan pengeloalan keuangan haji yang semakin baik, menunjukan keuangan haji kita semakin meningkat kualitasnya," ungkapnya dalam agenda peluncuran tabungan umrah di kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (3/4/2014).


Ia menuturkan bank-bank yang ikut serta dalam program ini akan cukup diuntungkan. Bahkan, menurutnya tabungan umrah merupakan produk yang seksi untuk ditawarkan.


"Ini sangat luar biasa, tabungan umrah saya yakin nanti jumlahnya bisa melebihi setoran awal haji. Jadi ini adalah produk yang paling seksi bagi BPS untuk menanganinya dengan berkualitas," paparnya.


"Mengapa pemerintah melakukan tabungan umrah? Tentu tidak akan merebut pangsa pasar travel. Ini memang harus dikelola pemerintah dengan keselamatan tabungan itu. Kalau swasta, bukannya tidak percaya tapi ada yang memang lebih terjamin dari pemerintah," Jelas Suryadarma.


Pada kesempatan yang sama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Anggito Abimanyu menuturkan saat ini sudah ada 8 BPS-BPIH khusus yang siap dengan tabungan umrah. Yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Mega Syariah, DKI Syariah, Permata Syariah dan CIMB Niaga Syariah.Next


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!