"Target kami 80-90 juta ton tahun ini," ujar Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Dileep menjelaskan, harga batu bara di tahun ini diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. Dia memprediksi, harga batu bara akan berada di level US$ 80-90 per ton.
Walaupun tidak menyebutkan secara pasti soal pendapatan yang bakal diperoleh tahun ini, namun dengan asumsi harga batubara US$ 80-90 per ton dan target produksi sekitar 90 juta ton tahun ini, maka diperkirakan perseroan bakal meraup pendapatan hingga US$ 8,1 miliar tahun ini.
"Harga tidak terlalu berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini mungkin US$ 80-90 per ton. Tahun lalu US$ 90 per ton. Revenue tergantung harga," terang dia.
Namun, pihaknya mengantisipasi sentimen negatif dari China sebagai salah satu tujuan ekspor.
"Market masih kena sentimen China, masih antisipasi tapi masih ada supply and demand," pungkasnya.
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
