Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Tak Dilirik Pemda

Jakarta -Para pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia belum melirik pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) termasuk Pemprov DKI Jakarta. Padahal pengelolaan sampah untuk tenaga listrik bisa menjadi solusi penyediaan kebutuhan listrik di Jakarta.

"Kami sudah menawarkan dan menyurati Pemda-pemda di provinsi dan kabupaten. Tetapi belum ada respons. Untuk DKI Jakarta juga belum. Kami sudah tawarkan sejak kepala divisi yang lama, dan sudah menyampaikan ke Wagub Ahok juga (belum ada tanggapan)," ungkap Direktur PT Zug Indonesia Heri Purnomo saat ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (3/04/2014).


PT Zug Indonesia adalah satu perusahaan nasional yang memproduksi boiler atau turbin yang dgunakan untuk membangkitkan listrik melalui tenaga uap. selain itu perusahaan juga menggeluti proyek pembangkit listrik tenaga sampah.


"Kami sudah mempersiapkan ini sejak lama. Sampai saat ini, saya belum dengar ada perusahaan lain yang akan masuk ke bidang ini (PLTS) selain Zug," imbuhnya.


Heri menjelaskan untuk membangun PLTS diperlukan investasi yang cukup besar. Hal ini yang diduga menjadi penghambat Pemerintah Daerah ogah membangun PLTS.


"Tahun ini, kami akan masuk untuk investasi pembangkit listrik dengan sampah. Kami siap dengan investasi minimal US$ 35 juta (Rp 385 miliar) dengan kapasitas mengolah 600 ton sampah untuk 1 pembangkit berdaya 6 sampai 7 megawatt. Itu nilai investasi minimal yang ekonomis, sasaran kami kota-kota besar. Urusan sampahnya kan banyak dan ribet. Seperti Jakarta, Solo dan Bandung," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!