Pemegang Saham Setuju Tambang Bakrie Lunasi Utang Rp 17 Triliun ke CIC

Jakarta -Para pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyetujui seluruh agenda yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu agenda tersebut adalah pelunasan utang ke China Investment Coorporation (CIC) sebesar US$ 1,787 miliar (Rp 17,87 triliun).

Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menyebutkan, seluruh pemegang saham menyetujui agenda yang disampaikan dalam RUPSLB yang digelar hari ini.


"Sebanyak 63,19% menyetujui agenda RUPSLB. Ini jauh melebihi dari persyaratan yang hanya 40%," ujar Dileep usai RUPSLB di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/4/2014).


Di tempat yang sama, Head of Investor Relation BUMI Ahmad Reza Wijaya menambahkan, RUPSLB kali ini pihaknya telah membahas 3 agenda. Pertama, pelunasan utang ke CIC sebesar US$ 1,787 miliar.


Pelunasan utang ke CIC dilakukan melalui pengalihan saham di PT Kaltim Prima Coal dan Bumi Resources Mineral sebagai bagian dari penyelesaian utang kepada China Investment Coorporation (CIC) dan pembelian saham milik Kutai Timur Sejahtera di Kaltim Prima Coal oleh perseroan atau anak usaha.


Anak usaha Grup Bakrie itu akan menjual saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 19% atau setara US$ 950 juta, menjual saham BRMS sebesar 42% atau setara US$ 257 juta dan melakukan penerbitan saham baru atau Rights Issue BUMI yang mencapai US$ 150 juta.


Berikutya, persetujuan untuk menjaminkan dan mengalihkan sebagian besar harta kekayaan perseroan.


Terakhir, perubahan struktur modal saham perseroan dan perubahan serta pengesahan seluruh anggaran dasar dan penambahan modal tanpa HMETD diundur.


"Semua agenda disetujui. Jadi setelah ini sudah tidak membahas soal CIC lagi," tandasnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!