Hemat Dana 30%, Pelni Tinggalkan BBM dan Beralih ke Gas

Jakarta -PT Pelni (Persero) berniat mengkonversi bahan bakar kapalnya dari BBM ke gas cair LNG (liquid natural gas) untuk menghemat biaya operasional. Penggunaan LNG akan menghemat 30% biaya bahan bakar.

"Setahun kita butuh Rp 1,4 triliun untuk BBM dan angka itu adalah 60 persen dari total biaya operasional per tahun. Kalau dengan LNG kita bisa hemat 30 persen dari biaya bahan bakar," ujar Direktur Utama Pelni Syahril Japarin saat berlayar di Laut Jawa menuju Batam, Jumat (4/4/2014).


PT Pelni telah menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk melakukan analisis mengenai konversi tersebut. Dia pun menargetkan konversi itu bisa dilakukan tahun ini.


"Kami inginnya tahun ini proses konversi selesai. Maka itu kemarin saya sudah tandatangan dengan Pertagas (anak usaha Pertamina) terkait konversi tersebut," kata Syahril.


Namun proses konversi harus melalui audit terlebih dahulu. Syahril tak dapat memastikan kapan audit tersebut rampung.


"Setelah diaudit kemudian kita akan dapat rekomendasi. Kalau rekomendasinya soal pembakaran, maka akan dilakukan repowering. Untuk repowering ada dua rekomendasinya apakah akan diganti sistem pembakaran atau engine-nya, tentunya kalau ganti engine akan butuh biaya besar," papar Syahril.


Untuk lebih menghemat maka jalan yang ditempuh adalah mengganti sistem pembakaran. Ketika penggantian sistem pembakaran sudah rampung maka kapal-kapal PT Pelni akan memakai LNG sebagai bahan bakar.


(bpn/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!