Usul Baru: Subsidi BBM Dipatok Rp 2.000/Liter

Jakarta -Anggaran BBM subsidi tahun ini disiapkan Rp 210,735 triliun dengan jatah 48 juta kiloliter (KL). Jumlah ini diperkirakan tidak cukup karena jatahnya sama dengan tahun lalu, sementara jumlah kendaraan terus bertambah, dan konsumsi BBM meningkat.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng mengungkapkan, agar anggaran subsidi triliunan tersebut tidak jebol dan dapat dikurangi signifikan, pihaknya mengusulkan pemerintah memberikan subsidi tetap per liter BBM subsidi.


"Subsidi BBM-nya dipatok tetap saja Rp 2.000 per liter, agar anggaran subsidi tidak terlalu membengkak, dan rakyat juga masih dapat subsidi dari pemerintah," kata Andy kepada detikFinance, Kamis (3/4/2014).


Artinya, bila saat ini harga BBM non subsidi Rp 12.000 per liter, maka harga BBM subsidi Rp 10.000 per liter. Andy mengatakan dengan cara ini juga, akan membuat penyalahgunaan atau penyelundupan BBM subsidi dapat berkurang signifikan.


"Sehingga disparitas harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi dapat diperkecil, sampai pada harga yang bagi para smugler (penyelundup) BBM subsidi tidak bisa dapat keuntungan lagi. Sehingga dapat menekan penyelahgunaan BBM subsidi," ungkapnya.


Berdasarkan APBN 2014, subsidi BBM dianggarkan sebanyak Rp 210,735 triliun, atau baik Rp 11 triliun lebih dibanding besaran subsidi pada APBN-P 2013 sebesar Rp 199,850 triliun. Besaran subsidi ini sudah termasuk pembayaran perkiraan kekurangan Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp 20 triliun.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!