BBM Murah Justru Membawa Kesengsaraan

Jakarta -Tidak selamanya harga barang yang murah menguntungkan, termasuk harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang saat ini dijual Rp 6.500 per liter. Pasalnya BBM yang murah, ujungnya justru membawa sengsara.

Hal tersebut pernah diucapkan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, menurutnya BBM murah ibarat kenikmatan yang membawa sengsara.


"Harga BBM murah itu seperti kenikmatan membawa sengsara," ucap Susilo ditemui di Kantor Kementerian ESDM seperti dikutip, Jumat (4/4/2014).


Susilo mengatakan, harga BBM subsidi yang murah memang baik, untuk mendorong perekonomian dan daya beli masyarakat Indonesia. Tapi, disisi lain dengan harga BBM subsidi yang murah, pemerintah dibuat sengsara, akibat beban subsidi yang makin besar dan membuat APBN mengarah ke defisit yang lebih besar lagi.


"Sengsaranya ya APBN kita jebol, itu lebih berbahaya, untuk menghindarkan APBN jebol maka subsidi BBM harus dikurangi, diharapkan suatu saat masyarakat bisa membeli BBM dengan harga sesuai keekonomian agar uang APBN banyak untuk hal lain," tandasnya.


Seperti diketahui, Pemerintah menganggarkan Rp 210,7 triliun untuk subsidi BBM dengan kuota sebanyak 48 juta kilo liter.


Namun, diprediksi jatah 48 juta KL tersebut bakal jebol, karena kuotanya sama dengan tahun lalu, padahal tiap tahunnya kendaraan terus bertambah, konsumsi BBM juga terus meningkat.


(rrd/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!