Cerita Bos Pelni yang Pernah Tak Digaji 16 Bulan

Jakarta -Syahril Japarin sekarang menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelni (Persero). Sebelum di Pelni, Syahril pernah mengalami masa-masa sulit saat menjabat Direktur Utama Djakarta Lloyd.

Seperti diketahui, Djakarta Lloyd merupakan BUMN miskin yang bisnisnya tak jalan dan utangnya banyak. Syahril yang pernah menjabat sebagai Dirut Jakarta LLoyd, mengaku tak digaji selama 16 bulan.


"Waktu diminta jadi Dirut Jakarta Lloyd saya kaget karena kondisi perusahaan itu sedang rugi, ibarat seperti mayat hidup," ungkap Syahril saat berlayar dengan KM Kelud dari Jakarta menuju Batam, Sabtu (5/4/2014).


Djakarta Lloyd memiliki utang yang banyak sehingga tak sanggup untuk menggaji direksi. Saat itu pun Syahril kesulitan mengajak orang untuk menempati posisi direksi.


"Mana ada kan orang yang mau kerja tapi nggak digaji? Makanya saya bentuk tim direksi sendiri," imbuh Syahril.


Bahkan Syahril harus menggadaikan rumah dan aset pribadi miliknya demi memenuhi kebutuhan hidup. Beruntung keluarga Syahril bisa menerima kondisi itu.


"Saya sampai harus ngantre di Jamsostek bersama karyawan-karyawan yang kena PHK. Tapi setelah bulan ketujuhbelas akhirnya menerima gaji. Tapi belum dirapel, gaji itu hasil kerja dari Djakarta Lloyd," kata Syahril.


Setelah dua tahun berusaha menghidupkan PT Djakarta Lloyd, Syahril pun menerima rapel dari gajinya selama menjabat. Perusahaan itu akhirnya dapat stabil kembali.


"Begitu dapat rapel, itu rasanya bukan main. Saya jadi orang kaya mendadak," kelakar dia.


Setelah itu Syahril didaulat untuk menjadi Dirut Pelni oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan pada tujuh bulan silam. Dia pun kembali harus menciptakan inovasi bisnis untuk menghidupkan perusahaan pelayaran ini.


(bpn/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!